Rabu, 06 Februari 2013

Hari Ini Milik Anda



Hari Ini  Milik   Anda

      Jika   kamu   berada   di   pagi  hari,   janganlah   menunggu   sore   tiba.   Hari inilah yang akan Anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala  kebaikan   dan   keburukannya,   dan juga bukan   esok hari yang belum tentu datang. Hari yang saat ini mataharinya menyinari Anda, dan siangnya menyapa Anda inilah hari Anda.

       Umur   Anda,  mungkin tinggal hari ini.  Maka,   anggaplah masa hidup Anda hanya hari ini,   atau seakan-akan Anda dllahirkan hari ini dan akan mati   hari   ini   juga.   Dengan   begitu,   hidup   Anda   tak   akan   tercabik-cabik diantara   gumpalan   keresahan,         kesedihan     dan   duka   masa   lalu   dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan.

       Pada  hari ini pula,   sebaiknya   Anda  mencurahkan   seluruh perhatian, kepedulian   dan   kerja   keras.   Dan   pada   hari   inilah,   Anda   harus   bertekad mempersembahkan kualitas   shalat yang   paling  khusyu',  bacaan   al-Qur'an yang sarat tadabbur, dzikir dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam segala hal,  keindahan dalam akhlak,  kerelaan dengan semua yang Allah berikan, perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian terhadap kesehatan jiwa dan raga,  serta perbuatan baik terhadap   sesama.

       Pada   hari  dimana   Anda   hidup   saat   inilah   sebaiknya   Anda   membagi waktu dengan bijak. Jadikanlah   setiap   menitnya laksana ribuan tahun dan setiap   detiknya   laksana   ratusan   bulan.   Tanamlah   kebaikan sebanyak- banyaknya pada hari itu. Dan, persembahkanlah   sesuatu yang paling indah untuk hari   itu.   Ber-istighfar-lah   atas   semua   dosa,   ingatlah   selalu   kepada- Nya, bersiap-siaplah untuk sebuah perjalanan menuju alam keabadian, dan  nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan !  Terimalah rezeki, isteri, suami, anak-anak, tugas-tugas, rumah, ilmu, dan jabatan Anda  hari  dengan   penuh keridhaan.

{Maka berpegangteguhlah dengan apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang yang bersyukur.}
                                                                  (QS. Al-A'raf: 144)

      Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian dan   kebencian.

      Jangan lupa,  hendaklah Anda  goreskan pada dinding hati Anda  satu kalimat (bila perlu Anda tulis pula di atas meja kerja Anda) : Harimu adalah hari ini.   Yakni, bila hari ini Anda dapat memakan nasi hangat yang harum baunya,  maka  apakah nasi basi yang telah Anda makan kemarin atau nasi
hangat  esok hari   (yang belum  tentu   ada)   itu   akan merugikan Anda?

      Jika Anda  dapat  minum   air jernih  dan   segar  hari ini,  maka  mengapa Anda   harus   bersedih      atas   air  asin   yang   Anda   minum     kemarin,     atau mengkhawatirkan air hambar dan panas esok hari yang belum tentu terjadi?

      Jika Anda percaya pada diri sendiri, dengan semangat dan tekad yang kuat   Anda,   maka   akan   dapat   menundukkan   diri   untuk   berpegang   pada prinsip: aku hanya akan hidup hari ini. Prinsip inilah yang akan menyibukkan diri Anda setiap detik untuk selalu memperbaiki keadaan, mengembangkan semua potensi,  dan mensucikan setiap   amalan.

       Dan   itu,   akan   membuat   Anda   berkata   dalam   hati,   "Hanya   hari   ini aku   berkesempatan   untuk   mengatakan   yang   baik-baik   saja.   Tak   berucap kotor dan jorok yang menjijikkan,  tidak akan pernah mencela, menghardik dan   juga   membicarakan         kejelekan    orang    lain.  Hanya     hari   ini  aku berkesempatan   menertibkan   rumah   dan   kantor   agar   tidak   semrawut   dan berantakan.   Dan   karena   hanya   ini   saja   aku   akan   hidup,   maka   aku   akan memperhatikan kebersihan tubuhku, kerapian penampilanku, kebaikan tutur  kata   dan   tindak   tandukku."

       Karena   hanya   akan   hidup   hari   ini,   maka   aku   akan   berusaha   sekuat tenaga  untuk taat kepada Rabb,   mengerjakan shalat sesempurna mungkin,  membekali   diri  dengan   shalat-shalat   sunah nafilah,   berpegang  teguh   pada  al-Qur'an,   mengkaji   dan mencatat   segala  yang bermanfaat.

       Aku hanya akan hidup hari ini,  karenanya aku akan menanam dalam hatiku semua nilai keutamaan dan mencabut darinya pohon-pohon kejahatan berikut ranting-rantingnya yang berduri,  baik sifat  takabur,  ujub,   riya',  dan  buruk   sangka.

       Hanya   hari   ini   aku   akan   dapat   menghirup   udara   kehidupan,   maka aku   akan berbuat baik kepada orang lain dan mengulurkan   tangan kepada siapapun. Aku   akan menjenguk mereka yang sakit,  mengantarkan jenazah, menunjukkan jalan yang benar   bagi yang   tersesat,   memberi  makan   orang kelaparan,  menolong  orang yang  sedang kesulitan,   membantu yang  orang dizalimi,   meringankan   penderitaan   orang  yang   lemah,   mengasihi  mereka yang   menderita,   menghormati   orang-orang   alim,   menyayangi   anak   kecil, dan berbakti kepada  orang  tua.

      Aku hanya akan hidup hari ini, maka aku akan mengucapkan, "Wahai masa lalu yang telah berlalu dan selesai,  tenggelamlah seperti mataharimu. Aku tak akan pernah menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah melihatku      termenung      sedetik   pun   untuk   mengingatmu.        Kamu     telah meninggalkan kami semua,  pergi dan tak pernah kembali lagi."

       "Wahai masa depan,  engkau masih dalam kegaiban.  Maka,  aku tidak akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah dugaan. Aku pun tak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena esok hari mungkin   tak   ada   sesuatu.  Esok   hari   adalah   sesuatu   yang  belum diciptakan   dan   tidak   ada  satu   pun darinya yang  dapat   disebutkan."

       "Hari   ini   milik   Anda",  adalah   ungkapan   yang   paling   indah   dalam "kamus  kebahagiaan".  Kamus  bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang paling indah dan menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar